“Imitasi Yang Penting Gaya…!”
Kemajuan zaman semakin lama semakin modern. Cepat secara kilat..! Informasi “penting dapat secara cepat masuk melalui teknologi” yang semakin canggih. Alat komunikasi bermunculan dengan bentuk yang beraneka ragam dengan berbagai kualifikasi yang berbeda-beda. Semua orang dapat mengakses data-data yang diinginkan dengan sangat mudahnnya. Namun,, biaya yang dibutuhkan untuk kemudahan tersebut tidaklah murah. Dan masalah muncul ketika perekonomian disuatu tempat tidak merata. Tak semua orang dapat menikmati kemudahan tersebut. Kemudahan yang juga dapat dijadikan sebagai ajang unjuk kekayaan. Karna memang gadget2 yang digunakan untuk mempermudah tersebut terbilang mahal. Dan gadget tersebut dapat menaikkan perstise dari sipemilik barang.
Replika.. Imitasi.. Tiruan.. dan kata “sejenis lainnya” menjadi salah satu alternatif yang dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk meraup keuntungan didalamnya. Tak sedikit orang-orang yang beriming-iming untuk memiliki gadget yang dapat menaikkan prestise mereka tersebut. Dan hal ini pun dimanfaatkan oleh produsen2 untuk membuat replica atau imitasi dari gadget2 yang sekarang2 ini sangat booming dikalangan masyarakat. Orang tak perduli kualitas yang penting gaya, sama, mirip. “Yang penting gengsi…!” itu katanya. “Lumayan dari jauh mirip…!” seru mereka. Bukan masalah bila ingin gaya.. Bukan masalah juga bila pakai replika. Tapi mengesampingkan kualitas jauh dari barang aslinya sepertinya tidak adil bagi si produsen asli. Memang tak akan jadi masalah yang serius bagi si produsen asli, tapi mungkin bagi si pemilik gadget yang benar2 asli pasti sedikit banyak akan merasa terganggu dengan mereka2 si konsumen replika.
Kasus seperti ini seharusnya menjadi perhatian oleh para produsen si pembuat replika, agar dapat sedikit memperhatikan hal2 kecil seperti ini juga. Setidaknya kualitas si replika juga harus diperhatikan! Tidak hanya bentuk fisik luar saja yang sama. Asal sama,, Yang penting gaya…!
0 komentar:
Posting Komentar